A. Sekilas Sistem
Informasi Akuntansi
SEJARAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Berikut pengertian-pengertian mengenai
sistem informasi akuntansi (SIA ) menurut para ahli :
1. Wilkinson (1991)
Sistem informasi akuntansi (SIA)
merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment,
suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik
menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997)
Mendefinisikan sistem informasi
akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang
tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan
dengan transaksi keuangan.
Fungsi penting yang dibentuk Sistem
Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
1.Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2.Memproses data menjadi into
informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.Melakukan kontrol secara tepat
terhadap aset organisasi.
MANFAAT Sebuah SIA menambah nilai dengan
cara:
1.Menyediakan informasi yang akurat
dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain
secara efektif dan efisien.
2.Meningkatkan kualitas dan mengurangi
biaya produk dan jasa yang dihasilkan
3.Meningkatkan efisiensi
4.Meningkatkan kemampuan dalam
pengambilan keputusan
5.Meningkatkan sharing knowledge
6.menambah efisiensi kerja pada bagian
keuangan
Informasi Akuntansi yang dihasilkan
oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
-
Informasi Akuntansi keuangan,
berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
-
Informasi Akuntansi Manajemen, berguna
bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem akuntansi
Sistem akuntansi
terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasikan,
menghimpun, Menganalisa, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi
satuan usaha dan untuk menyelenggarakan pertanggungjawaban aktiva dan kewajiban
yang bersangkutan dengan transaksi tersebut.
Sistem akuntansi yang efektif
mempertimbangkan pembuatan metode dan catatan yaitu :
Menggambarkan transaksi secara tepat waktu dan cukup rinci sehingga
memungkinkan pengelompokkan transaksi secara semestinya untuk pelaporan
keuangan.
1. Mengukur nilai transaksi dengan cara yang memungkinkan pencatatan nilai
keuangan yang layak dalam laporan keuangan.
2. Menentukan periode terjadinya
transaksi untuk memungkinkan pencatatan nilai keuangan yang layak dalam laporan
keuangan.
3. Menyajikan dengan semestinya
transaksi dan pengungkapannya dalam laporan keuangan.
B.
Sistem Informasi dan Organisasi bisnis
Sistem akuntansi
adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan
yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Sistem akuntansi
yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem
tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu
organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi
oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Sistem akuntansi
terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan
prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta
melaporkan hasilnya. Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:
- Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh
perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data
penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
- Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam
dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
- Harus meringkas informasi yang tercantum dalam
catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Sistem akuntansi
harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal. Dengan demikian,
pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi adalah keseimbangan antara
manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut. Agar
efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat secara tepat
waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan dan
kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam pengambilan
keputusan. Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk
membedakan sistem akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data
secara manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk
membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting,
karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses
dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi
alternatif-alternatif yang dipertimbangkan pengetahuan akan prinsip-prinsip
dasar sistem akuntansi. Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam sistem
akuntansi yang baik kemungkinan besar sistem yang dirancang pada perusahaan
tertentu akan mengalami kesulitan ketika diterapkan
Sistem
Organisasi
Dimana sistem ini
menyiratkan penggunaan teknologi computer dalam suatu organisasi untuk
menyediakan informasi bagi pengguna.Dimana ada beberapa tipe sistem informasi
yang memanfaatkan computer yaitu :
- Pemprosesan data, pemprosesan data elektronik merupakan
penggunaan teknologi computer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi
suatu organisasi.
- SIM,menggambarkan penggunaan computer untuk menyediakan
informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan manejer.Subsistem SIM
Fungsional banyak organisasi yang menerapkan konsep SIM dalam area
fungsional dalam organisasi..Sistem informasi pemanufakturan merupakan SIM
yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi.Sistem
informasi daya menusia adalah SIM yang menyediakan informasi yang berguna
untuk fungsi personalia atau sumber daya manusia.
- Sistem Pendukung Keputusan,dimana dalam sistem keputusan
(DSS) data diproses kedalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan
pengguna.DSS dirancang untuk melayani kebutuhan informasi yang tidak
rutin,spesifik,dan khusus sedangkan sistem DP dirancang untuk melayaniu
kebutuhan informasi secara umum.
Sistem pakar,adalah informasi yang
berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga sistem
tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi pengguna akhir.
Sistem informasi eksekutif,dikaitkan
dengan kebutuhan informasi strategic menejemen puncak.Banyak informasi yang
digunakan menejer puncak berasal dari sumber lain diluar sistem informasi
organisasi.EIS juga memungkinkan dan memudahkan menejer puncak untuk mengakses
informasi tertentu yang telah diolah oleh sistem informasi organisasi.
Sistem Informasi akuntansi,dimana
sisten berbasis computer yang dirancang untuk menstransformasi data akuntansi
menjadi informasi.Dimana memiliki cakupan yang lebih luas,yaitu mencakup juga
siklus pemrosesan transaksi,penggunaan teknologi informasi,dan pengembangan
sistem informasi.
Proses
Bisnis
Proses bisnis
adalah serangkaian tugas yang paling berhubungan yang melibatkan data,unit
organisasi,dan suatu urutan waktu yang logis.Proses bisnis ini dipacu oleh
kejadian ekonomi.Ada pun senbilan kelompok proses bisnis dasar yaitu:
- Logistik penjualan inboud(persediaan,pengendalian,retur ke
pemasok)
- Logistik penjualan outband(proses order penjualan,pengiriman
pesanan)
- Operasi(mesin,perakitan dll)
- Pemasaran(periklanan)
- Jasa (instalasi,reparasi)
- Prokuremen (pembelian,pemesanan)
- Pengembangan teknologi (sumber daya dan pengembangan)
- Organisasi dan menjemen sumber daya
manusia(rekrutmen,peltihan)
- Infrastruktur perusahaan (akuntansi.perencanaan)
Proses bisnis primer melibatkan
aktivitas yang secara langsung menambah nilai bagi produk perusahaan.Proses
bisnis pendukung melibatkan aktivitas yang tidak secara langsung menambah nilai
produk.Rantai nilai adalah suatu cara pandang aktivitas perusahaan sedemikian
rupa sehingga memudahkan menilai keunggulan kompotitif perusahaan.
Siklus
Pemrosesan Transaksi
Aktivitas
perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang
berbeda,yaitu dengan pendekatan siklus transaksi.Siklus secara tradisional
mengelompokkan aktivitas suatu bisnis kedalam empat siklus akuntansi bisnis :
- Siklus pendapatan,kejadian yang terkait dengan distribusi
barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan
distribusi tersebut.
- Siklus pengeluaran,kejadian yang terkait dengan perolehan
barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan
perolehan barang dan jasa tersebut.
- Siklus produksi,kejadian yang terkait dengan tranformasi
sumber daya menjadi barang dan jasa.
- Siklus keuangan,dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi
dan pengolahan dana termasuk kas.
Siklus pemrosesan transaksi terdiri
dari satu atau lebih sistem aplikasi.Sistem aplikasi memproses transaksi yang
saling terkait secra logis.Pada model siklus transaksi,selain keempat siklus
tersebut ada siklus kelima ayitu siklus pelaporan keuangan dimana siklus ini
mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari siklus yang lain serta
memproses data tersebut sedemikian rupa sehingga laporan keuangan dapat
disajikan. Proses Pengendalian Internal,dimana mengindikasikan tindakan yang
diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam
organisasi tersebut.Salah satu tanggung jawab utama menejemen adalah
stewardship.
Elemen Proses pengemdalian
Internal,dimana pengendalian ini merupakan satu proses yang dirancang untuk
menyediakan keyakinan yang rasional atastercapainya tujuan yaitu :
- Efektiovitas dan efisien operasi perusahaan.
- Reliabilitas pelaporan keuangan.
- Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada.
Pengendalian
internal juga menuntut adanya pencatatan yang memadai dalam upaya menjaga
kekayaan perusahaan dan menganalisis pelaksanaan tanggung jawab.Konsekuensinya
semua catatan harus memungkinkan adanya pengecekan antara area pertanggung
jawaban.Tanggung jawab untuk satu transaksi yang berhubungan harus dibagi-bagi.
Pemisahaan fungsi-fungsi akuntansi,dimana penting untuk memastikan bahwa tidak
ada individu atau depertemen yang mengelola catatan akuntansi yang terkait dengan
operasi aktivitas mereka.Satu pendekatan yang lumrah adalah mendelegasikan
fungsi akuntansi ke controller dan fungsi keuangan ke tangan bendahara. Fungsi
Audit Internal,menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya pengendalian internal
yang memadai dalam organisasi yang besar telah menyebabkan terjadinya evolusu
audit internal sebagai alat pengendalian atas semua pengendalian internal yang
ada dalam organisasi.Audit internal bertugas memonitor dan mengevaluasi
kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
Akuntansi
dan Teknologi Informasi
Fungsi Sistem
Informasi. Dimana fungsi ini bertanggung jawab atas pemrosesan data.Fungsi
sistem informasi dalam organisasi telah mengalami evolusi,dimana dulunya
informasi ini diawali dengan struktur organisasi yang sederhana,yang hanya
melibatkan beberapa orang.Sekarang fungsi ini telah berkembang menjadi struktur
yang kompleks melibatkan banyak spesialis :
- Lokasi organisasi,pentingnya posisi fungsi sistem informasi
dalam organisasi tergantung pada pentingnya aplikasi computer dalam suatu
organisasi.Jika aplikasi computer yang diterapkan lintas fungsi dan
anggaran sistem computer semakin meningkat,maka peran fungsi sistem
informasi dalam organisasi juga akan cenderung meningkat.
- Spesialisasi fungsional,struktur departemen sistem informasi
yang paling lazim adalah fungsi,yaitu pemberian wewenang dan tanggung
jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf.
Fungsi Analisis
bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain sistem yang dapat
menyelesaikan masalah tersebut.
Fungsi Pemrograman
bertanggung jawab untuk mendesain,membuat kode,menguji,dan men-debug program
computer yang diperlukan untuk mengimlentasikan sistem yang telah dirancang.
Fungsi Operasi
bertanggung jawab menyiapkan data,mengoperasikan peralatan,dan memelihara
sistem.
Fungsi technical support
bertanggung jawab atas sistem operasi,perangkat lunak,desain,pengelolaan
data,dan teknologi komunikasi.
Fungsi user support
bertugas melayani pengguna,serupa dengan fungsi technical yang bertugas
melayani personel di departemen sistem informasi.
Komputer Pengguna
Akhir, Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan computer pada pengguna
akhir.Pengguna akhir menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan informasi dengan
perangkat keras,perangkat lunak,dan sumber daya professional yang disediakan
oleh organisasi.Dengan menggunakan computer personal yang tersambung ke
jaringan dan query pengguna membuat dan mengirimkan permintaan ke perangkat
lunak pengendali akses database.Pekerjaan tersebut kemudian diproses oleh
prosesor bahasa query dan berikutnya laporan yang diminta dikirim ke
pengguna.Komputer personal memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk
memproses data sendiri. Teknologi Respons Cepat, sistem respon-cepat esensial
demi terwujudnya total quality performance (TQP)dalam bisnis.TQP merupakan satu
filosofi bahwa setiap orang harus melakukan hal yang benar dengan cara yang
benar sejak pertama kali.TQP menekankan pada kepuasan pelanggan sampai pada
titik obsesi pelanggan.TQP merupakan satu strategi untuk bertahan dalam
lingkungan persaingan dunia bisnis yang tinggi :
- Just In Time,sistem penjualan eceran respon cepat pada
dasarnya serupa dengan sistem persediaan just in time yang diterapkan
dalam sistem persediaan pemanufakturan.Dalam lingkungan yang tidak JIT
aktivitas proses bersifat sporadic.sekelompok produk yang serupa diproses
secara periodic untuk memnuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan yang akan
datang.Lingkungan JIT merupakan lingkungan yang kontinui berbeda dengan
lingkungan yang prosesnya batch.Lingkungan JIT menghendaki operasi proses
yang kontinou dengan tujuan meminimalkan atau mengeliminasi persediaan.
- Web Commerce,manfaatnya bagi konsumenyaitu;(1)tidak ada
antrian untuk mengetahui informasi produk,(2)jika konsumen memiliki
pertanyaan yang membingungkan terkait dengan produk,maka melalui perangkat
lunak berbasis Web,pelanggan dapat memperoleh jawaban yang
cepat,(3)transaksi berbasis Web dienkripsi sehingga meningkatkan keamanan
transaksi leat Web.Manfaat bagi pedagang : (1) penghematan biaya dengan
adanya pemesanan yang otomatis,(2)pengkodean data transaksi secara
elektronik dan otomatis,(3)biaya overhead murah,(4)informasi mengenai
produk perusahaan tersedia secara luas,(5) kemampuan untuk secara cepat
memperbarui(update)dan menyebarkan informasi mengenai produk baru maupun
harga baru.
- Electronic data Interchange,merupakan tukar-menukar dokumen
bisnis dari computer langsung ke computer melalui jaringan
komunikasi.Standar EDI publuk,khususnya ANSI X.12 memiliki dampak besar
terhadap perkembangan sistem respon cepat.
- Extensile Bussines Reporting language,adalah bahasa yang
menfasilitasi pertukaran berbagai jenis dokumen bosnis dan laporan
keuangan lewat internet.Tuntutan pelaporan keuangan oleh Securities and
Exchange Communision(SEC) merupakan contoh penerapan XBRL.SEC mengizinkan
perusahaan untuk mengirimkan laporan keuangan secara elektronok dalam
format XBRL.
- Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer.merupakan satu
pendekatan penggunaan teknologi ingormasi dalam perusahaan pemanufakturan
terintegrasi. CIM mengurangi biaya informasi dan dengan EDI membuat
produsen,pemasok,dan pelanggan menjadi lebih dekat satu sama
lain.Otomatisasi data sumber dari aktivitas produk merupakan hal penting
dalam CIM karena itu bar code yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi
scanner merupakan komponen sistem yang penting.
- Sistem Pembayaran Electronik,merupakan sistem pembayaran
elektronik.Sistem EFT memungkinkan terjadinya perpindahan dana
antar-organisasi secara elektronik atas dasat instruksi pelanggan.
Akuntan dan
Pengembangan Sistem
Istilah sistem
Informasi Akuntansi melibatkan aktivitas pengembangan sistem.Auditor eksternal
maupun Internal berhadapan dengan aktivitas pengembangan sistem pada saat
mereka mengevaluasi pengendalian sistem informasi sebagai bagian dari penugasan
audit suatu perusahaan.
Karakteristik Pengembangan
Sistem,dimana memiliki tujuan umum analisis sistem secararingkas yaitu:
- Untuk meningkatkan kualitas informasi.
- Untuk meningkatkan pengendalian
internal.
- Untuk meminimalkan biaya,jika
memungkinkan.
Pendekatan sistem
merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem.Tujuan pendekatan
ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan
teratur.Pendekatan ini merupakan suatu proses yang terdiri dari enam tahap
yaitu :
- Menatapkan tujuan system.
- Menyusun berbagai alternative solusi.
- Meanalisis system.
- Desain system.
- Implentasi system.
- Evaluasi system.
Cetak Biru Proses
Bisnis,dengan menggunakan cetak biru proses bisnis,perusahaan memggunakan cetak
biru standar industry atau yang berlaku umum dan bukanya mendesain sendiri
sistem perusahaannya.Banyak perusahaan memilih cetak biru karena lebih efektif
dan efisien daripada mendesain sendiri sistem mulai dari nol.Perusahaan yang
menjadi printis pendekatan cetak biru adalah SAP.Dimana mengembangkan basis
pengetahuan mengenai proses bisnis ribuan perusahaan yang dapat dengan mudah
diadaptasi dengan kebutuhan konsumen. Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan
Sistem,dimana menejemen,pengguna,dan personel sistem terlibat dalam perancangan
dan operasi suatu sistem informasi.Masalah pengelolaan proyek pengembangan
sistem,masalah organisasi,dan masalah teknis biasanya terjadi dalam imlentasi
sistem.Sistem informasi yang menyebabkan perubahan relasi kerja antar
personel,mengubah deskripsi pekerjaan personel dan bahkan perubahaan struktur
organisasi secara formal.Kerjasama pengguna yang diperlukan demi keberhasilan
operasi sitem harus dipastikan sejak perancangan sistem.Hampir semua aplikasi
akuntansi merupakan kegiatan rutin organisasi.Filosofi perancangan berorientasi
pengguna mengindikasikan pentingna sikap dan pendekatan pengembangan sistem
yang secara sadar mempertimbangkan seluruh konteks organisasi.Pengguna perlu
dilibatkan dalam perancangan aplikasi.Output perlu dirancang dengan focus pada
kebutuhan pengambilan keputusan. Pengguna harus dapat memenuhi tujuan dan
karakter setiap output supaya output tersebut dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
C.
Akuntansi dan teknologi Informasi
Peran teknologi
informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi
telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah
efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan
efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan
lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan. Jika kita
gunakan ilustrasi piramida organisasi, tugas akuntansi akan berada pada level
paling bawah yaitu level operasional dan transaksional. Level ini punya ciri
khas yaitu teknis, repetitive, prosedural, standar dan juga dapat membuat
bosan. Contohnya, akuntansi yang menangani transaksi pembelian, penjualan, pengiriman
barang, pembayaran transaksi, penerimaan hasil penjualan, penyusunan laporan.
Ciri khas ini yang menjadi alasan utama mengapa teknologi informasi sangat
berkaitan erat dengan akuntansi. Bahkan, kisah hubungan ini telah terjadi
jauh-jauh hari pada saat komputer masih berbadan besar dan boros tenaga
(mainframe).
Bagaimana dengan
sekarang? saya kira masih sama. Peran TI dalam akuntansi masih penting bahkan
makin semakin penting! Kemajuan pesat TI sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dan aplikasi ilmu akuntansi. Munculnya istilah enterprise
systems, e-business, business intelligence, conforming to assurance and
compliance standards, IT governance, business continuity management, privacy
management, business process improvement, mobile and remote computing, XBRL, dan
knowledge management menunjukkan bahwa dunia akuntansi akan semakin
kompleks, tidak hanya berkutat pada jurnal dan penyusunan laporan keuangan
saja. Ini membuat dunia akuntansi lebih menarik! Peran akuntan dapat meliputi
tiga bidang: perancang, pengguna dan pemeriksa (auditor). Dalam ketiga
peran ini, TI akan sangat berperan dalam kesuksesan kerja akuntan. Bagi
mahasiswa akuntansi di Indonesia, patut disadari bahwa kurikulum yang ada belum
mendukung terciptanya seorang akuntan yang juga handal dibidang TI. Tentu yang
saya maksud bukan handal secara teknis (walaupun ini juga baik sekali jika
dapat disiapkan) tapi handal dalam artian paham dan mampu menggunakan TI dalam
menunjang peran seorang akuntan. Tentu saja pengetahuan tentang TI bukan
segalanya dalam konteks ilmu sistem informasi akuntansi. Diperlukan pemahaman
lainnnya seperti database, pelaporan yang baik, pengendalian, business
operation, pemrosesan transaksi, pengambilan keputusan manajemen, pengembangan
dan penggunaan sistem, komunikasi, dan pemahaman prinsip akuntansi dan audit.
PENERAPAN
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM AKUNTANSI
Perkembangan
Teknologi Informasi (TI) yang berkembang dewasa ini memberikan banyak kemudahan
pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah teknologi yang menitik
beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat
memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu,
relevan, dan akurat. Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan
perkembangan peradaban manusia. Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia
bisnis, tetapi juga bidang – bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan,
pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada
perkembangan akuntansi yang kegiatannya tidak terlepas dari teknologi informasi
tersebut. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.
Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak
signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan.
Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami
perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Di samping itu, pengendalian
intern dalam SIA serta peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam
pelaporan keuangan juga akan terpengaruh.Perkembangan akuntansi yang menyangkut
SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi
praktik pengauditan.
Perubahan proses
akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang
praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya.
Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan software
audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer. Akuntan merupakan
profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI. Perkembangan SIA dan
proses audit sebagai akibat dari adanya kemajuan TI dan perkembangan akuntansi
akan memunculkan peluang bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh
akuntan yang mempunyai pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis
komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang SIA dan audit berbasis komputer akan tergusur posisinya karena tidak
mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh klien. Perkembangan teknologi
informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan terhadap
akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam
tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini
dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave
(Robert, 1992). Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh
perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis
komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan
untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada
yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu
aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot
dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi
menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya,
mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud,
memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan
memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit
karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan
(produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk
memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan
oleh SIA.
Dengan adanya
kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis
komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan
terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit.
Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit
sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer
(auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with
computer). Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan
system informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri,
pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam computer dianggap
sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut.
Pendekatan ini memfokuskan pada input dan output. Jika dalam pemeriksaan output
menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input pada sistem pemrosesan, maka
operasi pemrosesan transaksi dianggap benar. Salah satu bidang akuntansi yang
banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus
akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya
aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak
bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah
karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak
cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era
teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era
teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan
sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak
berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada
realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan
mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang
menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik
auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan yang dihasilkan oleh SIA.
Secara singkat manfaat IT dalam
Akuntansi adalah :
• Menjadikan pekerjaan lebih mudah
(makes job easier)
• Bermanfaat (usefull)
• Menambah produktifitas (Increase
productivity)
• Mempertinggi efektifitas (enchance
effectiveness)
• Mengembangkan kinerja pekerjaan
(improve job performance)
D.
Akuntansi dan Peng-kembangan Sistem
System akuntansi berkembang seiring
dengan pekembangan perusahaan, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengetahuan
karyawan dan penggunaan teknologi. Dengan munculnya komputer, semakin banyak
data yang dapat diolah menjadi informasi baik yang bersifat finansial maupun
non finansial, Pengolahan data dapat dilakukan baik secara terpusat maupun
terdistribusi. Namun bannyak fakta menunjukan kehadiran komputer tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku bisnis. Keterlambatan laporan masih
saja merupakan kendala yang dihadapi, bahkan banyak pelaku bisnis terjebak
dalam kesemrawutan informasi. Hal ini terjadi karena kurangnya pengendalian dan
pemahaman akuntansi, sehingga menghasilkan banyak informasi yang tidak berguna,
dan tidak memenuhi prinsip akuntansi. Dokumen dasar yang digunakan sebagai
bukti transaksi pada suatu system sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan
perusahaan. Kekurangan atau dokumen dasar kurang berkualitas menyebabkan tidak
berjalannya informasi sesuai dengan yang dibutuhkan, sebaliknya kelebihan
dokumen dasar dapat menimbulkan keruwetan dalam pengolahan data sehingga memicu
terjadinya kesalahan entry data yang menyebabkan terjadinya kesalahan berantai.
Dengan dokumen dasar yang berkualitas
dapat dihasilkan berbagai bentuk informasi yang akurat. Perubahan yang
dilakukan pada dokumen dasar akan menyebabkan perubahan pada procedure
pengolahan data. Walaupun pada dasarnya setiap perusahaan mengolah data dengan
cara yang sama namun besar kecil perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang
digunakan serta pengaruh sumber daya lainnya menyebabkan system akuntansi satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.
System yang disusun oleh suatu
perusahaan belum tentu dapat diterapkan pada perusahaan lain sekalipun jenis
usahanya sama karena dalam prakteknya system akuntansi sangat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Pertumbuhan ekonomi memicu perkembangan bidang usaha semakin
kompleks. Hal demikian mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang
tinggi dalam spesialisasi. Menurut jenis kegiatannya akuntansi dapat
diklasifikasi menjadi beberapa golongan yang saling berkaitan satu dengan
lainnya :
A. Akuntansi financial (financial
accounting)
· Auntansi Biaya (cost Accounting)
· Akuntansi anggaran (Budgetary Accounting)
· Akuntansi pajak (tax accounting)
· Pemeriksaan akuntansi (auditing)
B. Akuntansi manajemen
· Akuntansi strategis (planning)
· Akuntansi pemerintahan dan lembaga
· System Akuntansi
· System distribusi
· System Inventory
· System Penjualan
· System Komputer akuntansi
Sumber
: