Manusia dan
Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
A. Manusia dan Kebudayaan
a.
Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia adalah mahluk
yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan
mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai
dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
b. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal
dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti
akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan
daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan
daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001;
Prasetya, 1998).
Dari definisi-definisi
kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung
beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif
B.
Hakikat Manusia
Pengertian Hakikat Manusia – Hakikat
manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap
manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa
Sanksekerta atau ” mens ”
dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan
” homo ”
yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam
membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia
dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi
kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain. Pada dasarnya
manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai
makhluk individu dan makhluk sosial.
Manusia diciptakan oleh Tuhan
sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain.
Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta
hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat
digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar
mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah
satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
C.
Perbandingan Antara
Kepribadian Bangsa Timur dan Barat
Francis. L.K Hsu. Sarjana
Amerika keturunan Cina, yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam
ilmu antropologi, psikologi, filsafat, dan kesusastraan cina klasik (homeostatis psikologi).
Hsu. Telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam
jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah
lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar,
yang berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan
pikiran dan gagasan yang terdesak kedalam, sehingga tidak disadari oleh
individu dan terlupakan.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan,
pikiran-pikiran dan gagasan oleh individu tetapi disimpan didalam jiwanya
sendiri dan tidak dinyatakan oleh siapapun (karena malu, takut salah, sungkan,
tidak menemukan kata yang tepat, dan sebagainya).
Nomor 4 dinyatakan sebagai kesadaran yang terbuka,
(pikiran-pikiran serta gagasan maupun perasaan).
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung
konsepsi tentang orang-orang, binatang, atau benda-benda yang diajak bergaul
secara karib dan akrab.
Nomor 2 disebut hubungan berguna, fungsi kegunaan (pedagang dan pembeli).
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran-pikiran dan sikap dalam
jiwa manusia, tetapi jarang mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari
pikiran-pikiran dan anggapan tentang orang-orang diluar masyarakat dan Negara
Indonesia.
Menurut L.K. Hsu. Ã yang menggambarkan kepribadian manusia adalah daerah
lingkaran nomor 3. Hubungan yang berdasarkan cinta dan kemesraan dan juga rasa
untuk bisa berbakti penuh dan mutlak merupakan suatu kebutuhan fundamental
dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya tokoh-tokoh, benda-benda kesayangan,
tanpa Tuhan, tanpa ide dalam jiwanya, hidup kerohanian manusia tidak akan bisa
seimbang dan selaras.
Konsep lain adalah konsep Jen. Dalam kebudayaan cina, yaitu; Manusia yang berjiwa selaras,
manusia yang berkepribadian, adalah manusia yang dapat menjaga keseimbangan hubungan
antara diri kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat.
Kebudayaan timur adalah lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik,
gotong-royong, keramah-tamahan, dan lainnya.
Kebudayaan barat adalah mementingkan kebendaan, kelogisan, asa guna, dan
individualisme.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar