Sekilas Mengenai
Keorganisasian
Organisasi adalah Suatu wadah yang
memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang terbaik yang sebelumnya tidak
dapat dicapai oleh individu secara sendiri – sendiri.
Organisasi terdapat dua macam yaitu :
1.
Organisasi Formal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan
kerja yang rasional. Contoh: Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain
sebagainya.
2. Organisasi Informal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat
pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan
ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak anak sd, kemping ke gunung pangrango
rame-rame dengan teman, dan lain-lain. Perilaku organisasi juga dikenal
sebaagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah
akademik khusus yang mempelajari orgailmu politik, antropologi dan psikologi.
Disiplin-disiplin lain yang terkait nisasi, dengan memanfaatkan metode-metode
dari ekonomi, sosiologi, dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya
manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi. Studi organisasi
adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi,
serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam
organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk
memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini. Seperti halnya dengan
semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol,
memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak
etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku
organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri)
kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa.
Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku
Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan
keberhasilan kerja. Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan
para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai
sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada
tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para
tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi
dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan
peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun
dilakukan. Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada
analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi
organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak
Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim,
motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Sumber : “ google”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar